Senin, 27 Agustus 2012

CATATAN PRIBADI


Kendali Otak Saat Sedang Kasmaran
love and brain/anneofcarverville.com
Landscappist.com - Hello landscapper, bagaimana puasa Anda semua? Sekedar informasi unik untuk Anda yang pernah atau sedang jatuh cinta. Barangkali hal yang luar biasa saat merasakannya. Pada saat cinta itu benar-benar ada di diri Anda, seringkali logika tak dapat menjadi sandaran penting untuk Anda dalam memutuskan sesuatu. Orang percaya bahwa hati menjadi awal dan landasan mengapa cinta itu terjadi. Namun sebagai pusat kendali diri Anda, ternyata otaklah yang menjadi dalang semua ini. Bahkan cinta pada pandangan pertama bisa terjadi karena respon otak yang terjadi sangatlah cepat adanya.

Bayangkan saja, tak sampai satu detik, cinta bisa hadir di dalam diri Anda. Tak hanya itu, otak bahkan memainkan peran yang rumit serta kompleks ketika memainkan “peran” jatuh cinta ini. Setidaknya ada 12 area dalam otak yang bekerja dalam pelepasan hormon yang terkait diantaranya dopamin, oksitosin, adrenalin dan vasopresi.

Bahkan kecanggihan
otak dibuktikan dengan peran yang berbeda sesuai dengan cinta yang Anda rasakan. Misalnya cinta seorang ibu pada anaknya yang tak mengharapkan balasan dan merupakan sebuah ketulusan ini merupakan tugas dari otak tengah.

Pada cinta yang hanya berdasarkan nafsu, beberapa bagian
otak yang berperan dan lebih aktif adalah bagian sistem reward yang merupakan pusat kegembiraan serta bagian kognitif untuk pencitraan tubuh. Jadi keinginan atau cinta yang membutuhkan sentuhan fisik biasanya akan menjadi masalah besar jika tak dapat dikendalikan utamanya bagi mereka yang belum mendapatkan hubungan sah pernikahan. Pasalnya cinta seperti ini akan menuntut perasaan untuk terpuaskan secara fisik bahkan dengan “dosis” yang semakin meninggi.

Untuk membuktikan keberadaan
cinta pada pandangan pertama, maka ukuran akan kadar NGF atau Nerve Growth Factor dalam darah perlu diteliti. Senyawa kimia ini hadir ketika seseorang terpesona pada pasangannya. Seorang profesor dari Syracuse University di New York, Stephanie Ortigue, seperti yang dikutip dalam Science Daily menyatakan bahwa bagaimanapun perasaan Anda, semua itu tak lepas dari peranan otak.

Jadi ketika Anda
galau dan berbunga, semua itu adalah peranan dari otak. Tak ada alasan lagi kan untuk tetap larut dalam kegalauan. Setidaknya kita dapat lebih mengendalikan hati kita agar tak terlalu berlebihan dalam menyikapi cinta hingga urusan lain menjadi terbengkalai karena tak mampu mengendalikan hati. (fdh)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar